Sebuah studi yang dilakukan terhadap 177 orang laki-laki dan perempuan yang juga diterbitkan dalam Journal of the American College of Nutrition, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan yang kaya akan minyak zaitun, sayuran dan kacang polong memiliki sedikit kerutan pada kulitnya. Sementara itu orang-orang yang memakan produk olahan susu berlemak dan daging merah justru memiliki paling banyak kerutan di wajah mereka. "Mengonsumsi makanan yang kaya akan senyawa bioaktif seperti vitamin dan fitokemikal dapat mengurangi kerusakan kulit akibat paparan sinar ultraviolet serta memperbaiki struktur kulit," ujar Mark L. Wahlqvist, MD, seorang direktur pada Asia Pacific Health and Nutrition Center di Monash University, Australia. Para ilmuwan tidak begitu yakin bagaimana hal tersebut bisa terjadi, namun sepertinya antioksidan dalam makananlah yang mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas diantaranya karena sinar ultraviolet matahari yang mempercepat penuaan.
Sebuah studi di Journal of Nutrition pada tahun 2006 yang mendukung teori di atas mengungkapkan bahwa, minum cokelat dengan kandungan flavonol (salah satu antioksidan) tinggi setiap hari selama 12 minggu telah meningkatkan tekstur dan kelembaban kulit pada perempuan. Peneliti menduga antioksidanlah yang berperan meningkatkan penampilan kulit. Sementara itu wanita yang dipilih secara acak untuk minum cokelat rendah flavonol tidak menunjukkan perbaikan kulit sedikitpun. Konon mengonsumsi pasta tomat yang kaya akan likopen (antioksidan lainnya) sebanyak 2 sendok makan sehari selama 10 minggu, dapat mengurangi risiko kulit terbakar sebesar 40 persen akibat sengatan sinar matahari.
Antioksidan memang memiliki khasiat yang baik bagi kulit, membuatnya tetap halus dan kenyal. Namun perlu digarisbawahi bahwa tidak ada makanan ajaib di luar sana yang dapat menghilangkan kerutan ketika seseorang menua. Yang terpenting, tetaplah mengonsumsi makanan sehat bagi kulit dan tubuh tubuh karena kondisi sehat yang akan membuat Anda awet muda!
