Main My profile Registration Log out Login
Welcome Guest | RSS
Kamis
28 Nov 2024
6:37 PM
..:::  Forum gratiss  :::..   "semuanya serba gratis di situs ini"
[ New posts · Members · Forum rules · Search · RSS ]
  • Page 1 of 1
  • 1
Forum moderator: makanasi, PeacE^^  
Seni Mencontek di Universitas
JCgalzTanggal: Selasa, 03 Mar 2009, 7:00 PM | Posting # 1
Lieutenant
Group: Users
Total posting: 211
Reputasi: 0
Status: Offline
Jika waktu SMA kode-kode jari atau bahasa isyarat : pegang bibir, dahi, telinga, nungging, kentut bisa digunakan untuk ujian pilihan ganda. Masa kuliah, ujian lebih ke dalam bentuk mengarang indah. Teramat sangat jarang sekali ada ujian berbentuk pilihan ganda, baik ganda campuran maupun ganda kembang.

Bicara tentang ujian, banyak metode dan teknik yang dikembangkan dalam menghadapi ujian. Mulai dari metode konvensioal sampai metode mutakhir, dari cara individual sampai berjamaah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Kegiatan mendapatkan hasil ujian dengan berbagai cara-cara yang halal sampai haram ini tidak mengenal suku agama, ras dan IP, mulai dari kasta sudra sampai satriya.

Jika Sun Tzu memperkenalkan The Art of War dalam menghadapi musuh-musuh perangnya, mahasiswa tidak kehabisan akal dengan menghasilkan berbagai teknik dan metode inovatif dan kreatif dalam seni mencontek. Sama saja bukan, Sun Tzu memperkenalkan berbagai macam teknik dan strategi untuk memenangkan perang dan mahasiswa juga menggunakan cara yang sama untuk mendapatkan ujian yang memuaskan.

Yang paling awal dan utama adalah posisi. Posisi menetukan strategi. Posisi yang tepat akan mempermudah mahasiswa melakukan kegiatan mencontek. Posisi dekat dengan mahasiswa rajin dan pintar akan memberikan keuntungan dan kesempatan. Tentunya apabila mahasiswa pintar itu tidak pelit bin medit. Lirikan maut penari kecak juga bisa dimanfaatkan. Posisi jauh dari pengawas akan memberikan ruang gerak yang lebih luas. Posisi dekat dengan pengawas dan jauh dari mahasiswa pintar merupakan musibah, tapi mendidik mahasiswa untuk semakin inovatif dan kreatif. Jumlah dan posisi favorit pengawas juga harus diperhatikan. Sifat ujian harus diketahui. Buat apa membuat contekan jika ujian open book. Jika ujian open book, semangat gotong royong dan kerja sama (bukan kerja paksa) harus diutamakan demi kemaslahatan umat.

Setelah itu pemilihan strategi dilakukan. Dengan blitzkrieg, serangan sporadis, serangan sayap, gerilya atau dengan gelar perang bajra-panjara byuha maupun kanana byuha.

Strategi konvensional yang sering digunakan antara lain membuat catatan dalam kertas kecil (yang sering disebut dengan kepekan dan kegiatannya disebut ngepek), kemudian dilipat sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien kemudian disembunyikan dalam tempat-tempat strategis, mulai dari kaos kaki sampai di dalam mulut bisa dimanfaatkan. Dengan teknik origami tingkat tinggi, ketas contekan itu menjadi sebuah bentuk yang menarik. Atau dengan menuliskan contekan dalam penggaris sampai di meja ujian (ini kalau sempat mendapat akses ke ruang ujian sebelumnya).

Atau dengan membawa buku catatan atau buku cetak ke dalam ruang kelas. Tentunya dengan memperhatikan posisi dan kondisi ruangan apakah memungkinkan membawa buku dengan ukuran yang lumayan besar. Sangat tidak disarankan kecuali bagi mahasiswa bergelar doktor dalam pendidikan seni mencontek dikarenakan tingkat resiko ketahuan yang lebih besar. Cara yang lebih aman dengan meninggalkan buku catatan di toilet, dengan alasan ke kamar mandi sudah bisa mencontek. Kalau perlu janjian dengan mahasiswa lain di toilet. Asal jangan sering-sering ke toilet saja kecuali kalau memang lagi diare. Saya belum pernah menemui pengawas ujian yang stand by di toilet. Bisa juga janjian di kantin sekalian janjian makan siang.

Metode terbaru, dengan mengunakan HP. Dengan HP yang mendukung aplikasi office ataupun pdf atau setidaknya mampu menyimpan catatan dalam bentuk teks sudah cukup untuk melakukan praktik-praktik kotor ini. Kalau mau lebih canggih lagi, gunakan HP dengan fasilitas yang mampu melakukan koneksi ke internet. Dari internet ini semuanya bisa dilakukan. Dengan menggunakan Google atau dengan memanfaatkan aplikasi messenger untuk berhubungan dengan mahasiswa lain
yang menjadi sukarelawan budiman atau calo-calo ujian.

Tukar-menukar buku, catatan, sampai kertas jawaban bisa digunakan untuk menghadapi ujian open book. Biasanya pengawas lebih fleksibel dalam menjaga ujian yang bersifat open book. Jadi sedikit lebih longgar.

Metode yang sangat tidak lazim salah satunya adalah dengan menggunakan sandal. Sandal yang digunakan seorang mahasiswa digunakan sebagai delivery service mengantarkan jawaban-jawaban ujian dengan sistem tendang. Buktinya juga memang tidak ketahuan dan sukses besar.

Temen2...Berbagai teknik dan metode kotor dalam hal mencontek disini jangan dipraktekkan. Dosanya besar dan meruntuhkan moral bangsa.

Matamu gerak kiri dan kanan
Tak mau diam ngintip hasil jawaban
Segala cara engkau halalkan dan kau lakukan
Demi lulus ujian

Cita-citamu dulu menjadi penemu
Gimana bisa kalau nyontek melulu
Akhirnya dirimu hanyalah akan menjadi seorang penipu happy happy happy happy happy

 
makanasiTanggal: Selasa, 03 Mar 2009, 7:15 PM | Posting # 2
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1438
Reputasi: 39
Status: Offline
Quote (JCgalz)
Gimana bisa kalau nyontek melulu

SANGAT MENGENA !
pada diri anda....
 
  • Page 1 of 1
  • 1
Search:


 Denny's Page © 2024
Make a free website with uCoz