Foto Batu diatas tatakan hijau adalah foto batu kemih yg berhasil diangkat melalui operasi medis
Batu seberat 2,8 kilogram (kg) berhasil diangkat dari kantung kemih (buli-buli) Herman Malik (50) melalui proses operasi bedah di RSK Charitas. Hasil penelitian biokimia Universitas Unsri di dalam batu itu terkandung unsur oksolan, fosfat dan urat yang mengendap kurang lebih selama 35 tahun lebih.
Tim dokter yang dipimpin dr Arizal Agoes, SpB-SU dan dr Saruf Singh, SpB semula mengira benjolan di kantung kemih Herman Malik adalah tumor perut. Namun, setelah diperiksa dan melibatkan dokter spesialis lainnya maka dipastikan benjolan itu bukan tumor tetap batu buli-buli sehingga dilakukan operasi.
Hasilnya sungguh mengejutkan, batu tersebut memiliki berat 2,8 kg dengan ukuran 20x12 centimeter.
"Banyak faktor terjadinya batu di kantung kemih. Bisa dari batu kalsium, batu infeksi atau batu asam urat. Namun, pengendapan ini terjadi karena pasien kurang banyak minum dan saluran kencing tersumbat. Ini pemicu awalnya," kata Arizal Agoes.
Sementara Dirut RSK Charitas, Prof dr Hardi Darmawan, kepada wartawan mengatakan, batu buli-buli yang ditemukan di kantung kemih Herman Malik, adalah terbesar dan terberat di Indonesia bahkan di dunia.
Dari jelajah dunia internet yang dilakukan, kasus serupa terjadi di Taiwan, hanya saja beratnya 1,5 kg, pasien di Israel juga mengalami hal sama tetapi berat batunya hanya 1 kg. Sedangkan di Eropa kebanyakan hanya 1 kg.