Main My profile Registration Log out Login
Welcome Guest | RSS
Minggu
01 Des 2024
10:32 AM
..:::  Forum gratiss  :::..   "semuanya serba gratis di situs ini"
[ New posts · Members · Forum rules · Search · RSS ]
  • Page 1 of 1
  • 1
Forum moderator: makanasi, verchiel  
8 kebohongan ibu
verchielTanggal: Minggu, 08 Mar 2009, 11:22 AM | Posting # 1
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ----------KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA

Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : "Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, aku tidak penat" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya ada duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : "Aku tak biasa tinggal negara orang" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : "Terima kasih ibu..!" Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi... Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

 
emozzzTanggal: Minggu, 08 Mar 2009, 12:27 PM | Posting # 2
Colonel general
Group: Moderators
Total posting: 2854
Reputasi: 20
Status: Offline
dalem2... nice post... tq...
 
verchielTanggal: Minggu, 08 Mar 2009, 12:28 PM | Posting # 3
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
ow tq
wkwkwk
 
makanasiTanggal: Minggu, 08 Mar 2009, 8:45 PM | Posting # 4
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1438
Reputasi: 39
Status: Offline
phew...
cape baca...
but...
very nice....
 
verchielTanggal: Senin, 09 Mar 2009, 1:23 PM | Posting # 5
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
bgs bgs
makanasi baca2 trs
engko koe tak gawe tobat dgn cara mmbaca buku
wkwkwk
 
Vie-vieTanggal: Selasa, 10 Mar 2009, 5:46 PM | Posting # 6
Lieutenant
Group: Users
Total posting: 318
Reputasi: 4
Status: Offline
Sooo mengharukan....
 
makanasiTanggal: Selasa, 10 Mar 2009, 6:01 PM | Posting # 7
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1438
Reputasi: 39
Status: Offline
Quote (verchiel)
bgs bgs
makanasi baca2 trs
engko koe tak gawe tobat dgn cara mmbaca buku
wkwkwk

wah buku ki ra marai tobat...
buku itu kebanyakan ajaran sesat dari nabinabi palsu di akhir jaman.....
berhatihatilah....
TQ
 
emozzzTanggal: Selasa, 10 Mar 2009, 6:14 PM | Posting # 8
Colonel general
Group: Moderators
Total posting: 2854
Reputasi: 20
Status: Offline
Quote (makanasi)
buku itu kebanyakan ajaran sesat dari nabinabi palsu di akhir jaman.....

wew... bukumu ki t... sesat... wakkakakak...
 
verchielTanggal: Selasa, 10 Mar 2009, 9:40 PM | Posting # 9
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
wew kan buku mu van
ambil seng positif lah
kamu liat e negatif trs kapan mau maju???
 
emozzzTanggal: Rabu, 11 Mar 2009, 5:08 PM | Posting # 10
Colonel general
Group: Moderators
Total posting: 2854
Reputasi: 20
Status: Offline
Quote (verchiel)
kamu liat e negatif trs kapan mau maju???

wakakakakak... ak bgg ig... wew...
 
verchielTanggal: Rabu, 11 Mar 2009, 8:40 PM | Posting # 11
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
binggung gmn??

dalam hidup kita hrs melihat sisi positifnya
jgn negatif melulu
wkwkwk

 
emozzzTanggal: Kamis, 12 Mar 2009, 3:22 PM | Posting # 12
Colonel general
Group: Moderators
Total posting: 2854
Reputasi: 20
Status: Offline
wew.... ne kita liat sisi negatif, bkn e kita isa jadi lebih ati2 y ?? nah lo..
 
verchielTanggal: Kamis, 12 Mar 2009, 7:53 PM | Posting # 13
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
wew g lah
malah smkin terjerumus

liatlah sisi baiknya
maju terus
jgn liat samping kanan kiri ato pun belakang
nek kamu yakin dgn kebeneran yg ada didepanmu
maju trs dong
wkwk

 
emozzzTanggal: Kamis, 12 Mar 2009, 8:57 PM | Posting # 14
Colonel general
Group: Moderators
Total posting: 2854
Reputasi: 20
Status: Offline
Quote (verchiel)
wew g lah
malah smkin terjerumus

looo... ne kw tw itu buruk, kw malah nd bakal terjerumus t y.. kwakakakka... gg
 
FrenQTanggal: Selasa, 17 Mar 2009, 9:40 AM | Posting # 15
Sergeant
Group: Users
Total posting: 72
Reputasi: 1
Status: Offline
SO menyentuh My heart
 
verchielTanggal: Selasa, 17 Mar 2009, 4:06 PM | Posting # 16
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
wkwkwkwk

GG tq yo
wkwkwk
nda usah di bahas trs...

 
kokuryohaTanggal: Selasa, 17 Mar 2009, 6:23 PM | Posting # 17
Lieutenant
Group: Users
Total posting: 195
Reputasi: 2
Status: Offline
Quote (verchiel)
amun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi...

jelas aja ga risau... mereka lebih berkuasa dari kita... mereka smua lebih dari kita... bahkan kitapun berteduh padanya... meminta perlindungan padanya... gmana mau risau... think think think think

 
verchielTanggal: Minggu, 22 Mar 2009, 8:54 AM | Posting # 18
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
wew nyatanya bnyk yg risau
anak2 g tau pengertian minta ini minta itu mbek ortu tnp memperhatikan keadaan ortu tuh bnyk
zzzzzzzzzzzzzzzz......

sudah di kasih, mlh buat keributan...
gimana coba....
anak2 g berguna yg kyk beginian..>.<

 
kokuryohaTanggal: Minggu, 22 Mar 2009, 2:55 PM | Posting # 19
Lieutenant
Group: Users
Total posting: 195
Reputasi: 2
Status: Offline
la nak kae... anak'e dikill ae...

wakkakakaka

 
verchielTanggal: Minggu, 22 Mar 2009, 8:42 PM | Posting # 20
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
wew nek aku duwe anak koyo ngono
koyo si A,B,C,D,E,,F,G,H,R,DLL
koe mudeng to jat?
wes ta kill
wkwkwkwk
 
kokuryohaTanggal: Selasa, 24 Mar 2009, 7:33 PM | Posting # 21
Lieutenant
Group: Users
Total posting: 195
Reputasi: 2
Status: Offline
Quote (verchiel)
A,B,C,D,E,,F,G,H,R,DLL

opo kui?????

 
phen_haTanggal: Selasa, 24 Mar 2009, 10:20 PM | Posting # 22
Lieutenant
Group: Users
Total posting: 155
Reputasi: 1
Status: Offline
waa...so touching...
 
verchielTanggal: Rabu, 25 Mar 2009, 7:13 PM | Posting # 23
Major general
Group: Moderators
Total posting: 1122
Reputasi: 21
Status: Offline
wew jat jat
moso ra ngerti jat???

evan ngerti hrse
wkwkwkwk

 
  • Page 1 of 1
  • 1
Search:


 Denny's Page © 2024
Make a free website with uCoz