Suatu ketika, sang istri sakit, badannya panas dan tubuhnya lemas. Sang suami panik dan segera memeriksa keadaan istri tercintanya dirumah sakit. Sang dokter memberitahukan hasil pemeriksaan pada sang suami dan memberikan resep pada sang suami.

Sang suami segera membawa pulang istrinya dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Sang suami menjaga istrinya sepanjang malam itu.

Pagi hari, sebelum sang suami berangkat kerja, sang suami meletakkan tiga botol air dimeja, dan berpesan, “Aku sudah meletakkan tiga botol air dimeja. Botol pertama, berisi keperdulian. botol kedua, berisi rasa sayang. Dan botol yang ketiga berisi cinta. Setiap botol memiliki makna yang istimewa. Minumlah ketiga botol air tersebut.”

Sang istri merasa binggung, namun dia mengangguk dan menyanggupi pesan suaminya. Sang suami pun tersenyum dan kemudian berangkat kerja.

Malam hari, ketika sang suami pulang, sang istri berkata pada sang suami, “Jadi selama ini, kamu hanya sayang padaku? Tidak begitu perduli padaku? Dan cintamu hanya sedang-sedang saja?”

Sang suami binggung dan bertanya, “Mengapa kamu dapat berkata demikian?”

“Botol yang berisi rasa sayang adalah botol yang paling besar diantara botol-botol yang lainnya. Botol yang berisi keperdulian adalah botol yang paling kecil. Dan botol yang berisi air cinta adalah botol yang ukurannya sedang.”

Sang suami tersenyum dan menjawab, “ Cinta dimulai dari keperdulian, sekecil apa pun itu, rasa sayang datang dari keperdulian. Karena kita saling perduli, maka kita bisa saling menyayangi. Dan hanya dengan rasa sayang yang besar, kita bisa mencintai seseorang. Kita mungkin bisa sayang pada banyak orang, namun hanya beberapa orang yang bisa kita cintai. Karena hanya orang-orang tertentu yang bisa memilikinya. Dengan memiliki ketiganya, maka kita akan memiliki kehidupan yang bermakna.”

Sang suami kemudian memeluk istrinya dan melanjutkan pembicaraan.

“Sedikit keperdulian bisa menimbulkan rasa sayang. Namun, butuh rasa sayang yang besar untuk bisa menimbulkan cinta. Dan sekecil apa pun cinta, memiliki kekuatan yang amat luar biasa. Memiliki keperdulian, belum tentu menyayanginya. Menyayangi, belum tentu mencintainya. Tapi jika kamu mencintai sesuatu, maka kamu akan perduli dan sayang padanya.” Jelas sang suami.

“Botol yang berisi cinta mungkin memiliki ukuran yang sedang, namun memiliki kekuatan yang amat luar biasa. Botol yang berisi keperdulian boleh jadi merupakan botol yang paling kecil, namun dari sanalah semuanya bermula. Sedangkan botol yang berisi rasa sayang adalah botol yang paling besar, karena saat kamu perduli dan cinta pada seseorang, rasa sayang itu tetap ada diantara keperdulian dan cinta dan menjadi pengikat cinta dan keperdulian ” Tambah sang suami.

“Aku cinta padamu, maafkan aku telah menganggapmu seperti itu” sesal sang istri.

“Tak perlu meminta maaf, setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memaknai suatu hal. Aku juga cinta padamu” Balas sang suami.

Sang suami sangat mencintai istrinya. Dia tahu bahwa istrinya adalah seseorang yang sulit untuk minum, jika sang istri tidak benar-benar haus. Akibat kebiasaan buruk itu, sang istri harus menderita sakit yang cukup serius. Meskipun sang dokter telah memberi nasihat pada sang istri untuk tidak kurang minum, namun sang istri tidak pernah benar-benar perduli.

Hanya dengan keperdulian, rasa sayang, dan cinta yang besar dari sang suami, kebiasaan buruk sang istri pun berubah. Perlahan-lahan, kondisi sang istri menjadi lebih baik. Kini setiap hari sang istri selalu meminum tiga botol air, karena sang istri tahu bahwa disetiap botol air tersebut ada keperdulian, rasa sayang, dan cinta yang mendalam dari sang suami.