Dalam pertemuan tersebut, Lee Myung-bak memuji perkembangan demokrasi di Indonesia. Kepemimpinan SBY-JK dinilai Lee Myung-bak berhasil menerapkan sistem demokrasi dengan baik. Selain itu, lanjut dia, pemerintah Indonesia berhasil menunjukkan keseriusan dalam upaya pemberantasan korupsi. ''Masyarakat internasional juga menilainya sangat tinggi, termasuk saya,'' kata Lee Myung-bak saat konferensi pers bersama SBY di Istana Merdeka kemarin.

Dalam pertemuan bilateral, SBY dan Lee Myung-bak membicarakan berbagai kerja sama, mulai ekonomi, pertahanan, ketenagakerjaan, pendidikan, hingga perdagangan. Dalam hal ketenagakerjaan, SBY meminta perlindungan bagi 20 ribu pekerja Indonesia di Korsel. ''Kami sepakat para pekerja yang akan di-PHK diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan baru terlebih dahulu,'' kata SBY dalam konferensi pers. Itu merupakan solusi bersama untuk menghadapi krisis ekonomi yang juga dialami Indonesia dan Korsel.

Hubungan Indonesia-Korsel memasuki babak baru sejak 2006. Yakni, sejak ditandatanganinya Joint Declaration on Strategic Partnership. Korsel merupakan mitra dagang Indonesia nomor lima terbesar dan berada di urutan ke-7 tujuan ekspor nonmigas Indonesia. Perdagangan kedua negara tumbuh rata-rata 20 persen dalam lima tahun terakhir.